CARA GAMPANG MERAWAT KULIT BAYI DAN BALITA

Wednesday, December 29, 2010


Berbagai gangguan kulit pada bayi dan balita seperti biang keringat, eksim popok, dan eksim susu sebenarnya bisa diatasi bila orang tua rajin menjaga kesehatan kulit. Caranya dengan rajin mengganti popok, memilih bahan pakaian yang lembut, serta menjaga udara kamar agar tetap sejuk dan nyaman.
Berbeda dengan kulit dewasa yang tebal dan mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang longgar. Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan khusus.
Perawatan yang lebih menekankan pada pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh.
Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan mengganti popok atau baju pada saat tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali sehari, pagi dan sore. Dalam memandikan, perhatikan hal-hal berikut: suhu air disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang lunak, gunakan sampo bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan handuk sendiri sampai lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis.
Soal pakaian bayi sebaiknya dari bahan lembut dan selalu bersih. Dengan memperhatikan pakaian yang digunakan berarti kita telah berupaya menghindari timbulnya gangguan. Pada sebagian anak penggunaan pakaian berbahan nilon atau wol bisa menimbulkan gatal-gatal di seluruh tubuh. Bahan katun yang gampang menyerap keringat haruslah menjadi pilihan pertama bagi anak berkulit peka.
Pemeliharaan kulit itu bisa dilakukan dengan menggunakan bermacam kosmetika bayi yang beredar saat ini. Sebagian berfungsi untuk membersihkan kulit misalnya sabun dan sampo; melembapkan dan pelindung terhadap sinar matahari seperti losion, krim, dan minyak khusus.
Penggunaan kosmetika berupa sabun, sampo, losion, minyak khusus untuk bayi perlu dipilih yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi kulit bayi. Misalnya dengan mencermati zat warna dan bahan-bahan pengawet yang mungkin saja tidak sesuai dengan kulit bayi. Juga apakah pH-nya sesuai dengan kulit bayi.
Memilih dan menggunakan kosmetika pada bayi dan balita secara benar dan tidak berlebihan merupakan langkah utama menjaga kesehatan kulit. Oleh karena itu, banyaknya informasi tentang produk kosmetika bayi dan balita dewasa ini harus lebih dicermati oleh orang tua.
Eksim popok
Selain perawatan kulit rutin, para orang tua perlu memperhatikan perawatan kulit yang berhubungan dengan beberapa penyakit kulit tertentu. Misalnya saja eksim popok, yaitu kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah tertutup popok. Penyakit kulit pada bayi dan balita ini banyak dikeluhkan orang tua.
Penyakit ini umumnya timbul pada lipatan-lipatan kulit paha, di antara kedua pantat, dan dapat menimpa di bagian kulit lain. Bagian tertutup popok mudah mengalami peradangan karena kulitnya hangat dan lembap serta peka terhadap bakteri serta senyawa yang dapat mengiritasinya.
Eksim popok dapat dicegah dengan cara mengganti popok sesering mungkin setiap kali popok basah. Sebaiknya kain popok terbuat dari bahan lembut dan cara pemakaiannya tidak terlalu ketat agar kulit tidak tergesek. Penggunaan celana plastik sedapat mungkin dihindari.
Eksim popok juga bisa muncul karena adanya zat-zat tajam, yang biasa ada dalam faeces bayi, yang menimbulkan peradangan di sekitar anus. Bercak begini umumnya terjadi bila si bayi diare. Penanggulangannya bisa dilakukan dengan mengganti popok setiap kali terasa basah. Usap semua bekas faeces dari badannya, balur dengan krim pelindung. Periksakan ke dokter bila bercaknya belum hilang dalam 10 hari.
Popok yang basah bisa pula menimbulkan bercak yang tidak berpusat di sekitar anus. Ini terjadi karena reaksi antara zat di dalam ompol dengan zat di faeces dan menghasilkan amonia yang merangsang kulit bayi. Penanggulangannya bisa dengan mengganti popok sesering mungkin. Sebelum pemakaian popok usapkan krim pelindung kulit. Bila dalam 10 hari belum ada kemajuan, atau malah makin memburuk, ada kemungkinan kulitnya sudah terinfeksi candida - jamur yang biasa muncul di usus. Dalam hal itu periksakan ke dokter, yang mungkin memberi krim khusus dan juga obat khusus untuk melawan infeksinya.
Soal pilihan penggunaan popok kain atau popok sekali pakai tak jadi soal. Dari segi kesehatan keduanya sama-sama sehat. Yang penting jangan sampai terlambat mengganti. Untuk popok kain tentu harus segera diganti bila terlihat basah. Tetapi untuk popok sekali pakai frekuensi penggantiannya didasarkan atas daya tampungnya. Misalnya dengan melihat apakah popok sekali pakai itu sudah tampak menggelembung atau menggantung. Jika sudah, maka harus segera diganti. Setiap kali akan mengganti popok, bagian pantat bayi dan sekitarnya harus dibasahi. Kemudian bagian tadi dikeringkan, baru diberi bedak.
Sering dianjurkan pemakaian baby oil pada bagian ini, untuk menjaga air seni tidak mudah meresap ke dalam kulit. Tentu saja baby oil ini harus diteteskan lebih dulu pada segumpal kapas.
Pada bayi perempuan, membersihkannya harus dari bagian atas ke arah anus, dengan menggunakan kapas basah. Sedangkan pada bayi laki-laki, dengan menarik kulup perlahan-lahan sehingga lubang kencingnya tampak, baru kemudian dibersihkan dengan kapas basah.
Keluhan gangguan kulit lain pada anak yang banyak ditemui adalah dermatitis atopik (eksim susu). Penting dicatat pula, bahwa dari berbagai penelitian terbukti bukan air susu ibu (ASI) penyebabnya. Bahkan, ASI sendiri mengandung zat pelindung tubuh terhadap alergi dan infeksi. Namun, nama eksim susu telah telanjur melekat sehingga tetap dipertahankan. Sementara istilah kedokterannya adalah dermatitis atopik (eksim di tempat yang tidak biasanya).
Penyakit eksim susu biasanya sangat gatal. Tampak dari seringnya bayi menggaruk, gelisah, serta rewel. Kulit terlihat kemerahan dan terdapat gelembung-gelembung kecil berisi cairan jernih. Bila pecah akan tampak basah kemudian mengering dan menjadi koreng kekuningan atau kehitaman. Eksim ini terdapat pada kulit daerah tertentu sesuai dengan usia anak. Misalnya pada bayi banyak ditemukan di daerah pipi, sedangkan pada anak di daerah lekukan lengan dan kedua lekukan lutut. Di luar daerah tersebut kulitnya kering dan bersisik.
Penyebab penyakit ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam tubuh, yaitu faktor keturunan, maupun lingkungan, misalnya debu, udara panas, dan kelembapan. Karena itu perawatan kulit yang paling penting adalah mencegah kulit agar jangan kering.
Biang keringat

Biang keringat juga merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada bayi dan balita. Biang keringat atau sering disebut juga keringat buntet timbul di daerah dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertutup pakaian. Gejala utama adalah gatal, dapat disertai kulit kemerahan dan gelembung berair kecil-kecil. Penyakit ini biasa kambuh berulang, terutama bila udara panas dan berkeringat, sehingga menimbulkan masalah pada bayi, balita, maupun orang tua. Penyakit ini dapat dicegah dengan perawatan rutin, misalnya mandi dengan teratur dan membasuh anak yang berkeringat dengan lap basah sebelum dikeringkan dan diberi bedak.
Seringkali terjadi bintik-bintik merah (ruam) pada leher dan ketiak bayi. Keadaan ini disebabkan oleh peradangan kulit pada bagian tersebut. Bisa disebabkan karena bagian ini tidak kering betul ketika dilap dengan handuk sehabis memandikannya. Apalagi jika si bayi gemuk, sehingga leher dan ketiaknya berlipat-lipat.
Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama di kota-kota besar yang panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar. Dari kasus-kasus biang keringat pada bayi dan balita, hampir 70% nya bisa diatasi bila pergerakan udara dalam ruangan lancar sehingga kamar terasa sejuk.
Lepas dari soal kesehatan, perawatan kulit pada bayi dan balita sebenarnya mengekspresikan rasa cinta orang tua kepada buah hatinya. Sentuhan mereka akan sangat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental seorang anak. (G. Sujayanto)

Sumber indomedia.com

selengkapnya......

PERAWATAN BAYI BARU LAHIR

Tuesday, December 28, 2010


Merawat bayi gampang-gampang susah. Bukan cuma butuh kesabaran, tapi perlu pengetahuan tentang perawatan yang benar.

Tabloid nakita kembali menggelar Konsultasi Ahli. Kali ini mengenai "Perawatan Bayi Baru Lahir", dengan pakarnya, dr. Eric Gultom, Sp.A dari Subbagian Neonatologi RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta. Nah, berikut ini sejumlah pertanyaan yang diutarakan para ibu dan calon ibu dalam kesempatan tersebut.

Berapa lama tali pusat akan lepas? Apa yang harus dilakukan sebelum lepas?

Ada tali pusat yang lepas dalam waktu 5 hari, 7 hari, bahkan dua minggu. Perawatannya sangat sederhana. Mandikan bayi, gosok tali pusat dengan sabun. Keringkan dan bersihkan dengan alkohol 70 persen. Biarkan dalam keadaan terbuka, tak usah dibungkus-bungkus, kecuali infeksi. Jadi, jangan dipakaikan bedak, abu gosok atau dikunyahin sirih dan sebagainya. Nanti malah jadi tetanus dan sarang kuman.

Penggunaan antiseptik pun tak lagi dianjurkan, karena ada kandungan yodium. Kalau pemberiannya berlebihan menyebabkan gangguan terhadap pertumbuhan gondoknya. Pemakaian alkohol pun hanya digunakan sesudah mandi pagi dan sore.

Betulkah minyak kayu putih tak boleh diberikan sebelum anak usia 3 tahun?

Pemberian minyak kayu putih pada usia berapa saja tak masalah. Hanya ada dua faktor; seberapa besar konsentrasinya dan seberapa iritatif serta sensitif kulit si bayi. Tentunya konsentrasi minyak kayu putih yang asli, misal, dari Ambon, akan berbeda dengan yang sudah campuran. Yang asli akan terasa makin pedas. Faktor iritasi yang ditimbulkan pun berbeda. Semakin asli semakin beruntusan kulitnya.

Jadi, tak ada larangan orang tua memakaikan minyak kayu putih pada bayinya, tergantung seberapa iritatif dan sensitif kulitnya. Apalagi pori-pori kulit bayi lebih kecil dibanding pori-pori orang dewasa. Pori-pori ini digunakan untuk pernapasan kulit. Jika pori-pori tertutup dengan minyak, tak terjadi pernapasan kulit. Akibatnya, kulit jadi kemerahan. Solusinya, tak usah diberi obat macam-macam. Mandikan saja dan dikeringkan.

Bagaimana dengan pemberian bedak pada bayi?

Sebetulnya di Indonesia tak perlu penggunaan bedak, baby oil, baby lotion, dan segala macam. Sebab, tingkat kelembabannya tinggi, hingga permukaan kulit tak pernah kering.

Praktek lain yang salah tentang bedak yaitu digunakan untuk membersihkan bekas kencing atau daerah-daerah yang basah karena keringat. Padahal, campuran bedak dan keringat adalah media yang baik untuk tumbuh kuman. Sementara permukaan kulit sendiri sudah penuh kuman. Itu sebab, bila tak mandi, terjadi pembusukan oleh bakteri yang ada di permukaan kulit. Apalagi di lipatan-lipatan seperti leher, selangkangan, yang lebih cepat terjadi pembusukan.

Memang tak menyebabkan kematian, tapi banyak beruntusan, dan kadang ada nanah-nanah kecil di lipatan seperti leher. Solusinya, bayi dimandikan. Jangan pakai air panas, kecuali di daerah yang dingin sekali. Pakailah sabun bayi atau sabun khusus, selain untuk membersihkan juga menghambat tumbuhnya kolonisasi kuman.

Bolehkah pemberian minyak kelapa pada biang keringat?

Tidak, karena akan menutup pori-porinya.

Berapa kali bayi buang air besar dalam sehari?

Bila bayi minum ASI, BAB-nya bisa 12-15 kali dalam sehari. Bahkan, kadang sambil menyusu pun ia BAB, karena enzim pencernaannya belum bekerja baik, gerakan peristaltik ususnya bekerja terus dan lebih hebat, hingga waktu menyusu dia langsung BAB otomatis saja. Semakin berjalannya waktu, enzimnya semakin sempurna, ASI-nya makin bisa ditahan untuk diserap dulu dan sisanya baru dibuang. Jadi, bayi sering BAB bukan mencret, mau pintar atau ngenteng-ngentengin badan.

Bagaimana kalau bayi diare?


Kalau mencret pasti ada lendir dan darah, jadi ada luka. Di bawah usia sebulan, mencret pada bayi adalah tanda infeksi. Ibu harus hati-hati. Sebelumnya bayi kelihatan tak mau minum, rewel dan menangis. Anak yang diare harus minum obat. Selama bayinya tak muntah, pemberian ASI bisa menolong.

Bolehkah bayi tidur di ruang ber-AC?

Tak apa-apa, misal, dengan suhu 24-23 derajat Celcius atau bahkan 16 derajat Celcius, tak masalah. Kalau ibu merasa mungkin bayinya kedinginan, bisa diselimuti. Pemakaian kipas angin pun boleh.

Benarkah bayi menangis berarti melatih paru-parunya?

Bayi menangis karena ada sesuatu seperti kaget, kolik. Jadi, tak ada hubungannya dengan latihan paru-paru. Malah kalau terlalu banyak menangis akan buang energi dan si bayi jadi lemas.



Bagaimana mengatasi bayi kembung? Perlukah pemakaian minyak telon?

Bayi ditelungkupkan/ditengkurapkan. Kalau banyak angin di perutnya, akan keluar kentut. Sebab, dengan ditelungkupkan, gas di perut akan mencari tempat yang lebih tinggi untuk kemudian keluar.

Pemakaian minyak telon jika berdasarkan keyakinan ibu tak apa-apa, maka silakan. Asal tahu, minyak telon bisa menyebabkan kulit bayi merah-merah, meski tak membahayakan. Tapi memang itu sifatnya iritasi.

Bagaimana membersihkan alat kelaminnya?

Bersihkan dengan cebok dan pakai sabun. Saat mandi, bayi laki-laki bagian kulupnya ditarik dan dibersihkan pakai sabun, karena banyak sisa-sisa kencing. Apalagi bila pakai pampers. Bisa juga membersihkannya sehabis pipis, bayi dipegangi di wastafel, bersihkan bekas pipisnya dengan air keran yang mengalir, pakaikan sabun, keringkan dan pakaikan celana pendek.

Bolehkah bayi diurut?

Tidak, karena tak ada gunanya. Kalau bayinya jatuh, tampak kesakitan dan tak bisa diam atau nangis-nangis, maka rontgen saja, tak usah diurut-urut.

Berat badan saya naiknya banyak, bolehkah setelah melahirkan saya diet?

Selama hamil, kenaikan berat badan memang harus diatur agar jangan jadi darah tinggi. Tapi, kalau selama menyusui sebaiknya tidak diet karena nanti ASI-nya jadi tak banyak. Kalau sudah selesai masa menyusui, silakan.

Dedeh Kurniasih.Foto : Dint's(nakita)

selengkapnya......

Tips Menebalkan Rambut Bayi Anda

Monday, December 27, 2010


Mengapa rambut bayi (yang baru lahir) cenderung tipis dan tidak lebat? Hal ini disebabkan karena rambut yang tumbuh dari folikel saat janin masih di rahim ibu belum sepenuhnya luruh atau rontok. Karena itu pada sebagian masyarakat kita ada kebiasaan untuk menggunduli rambut bayinya saat bayi berusia di atas 40 hari. Tradisi ini bertujuan agar rambut bawaan dari rahim itu rontok dan digantikan dengan rambut baru yang lebih lebat dan hitam (tergantung dari warna rambut kedua orangtuanya).
Ketika Anda mencukur rambut bayi harus sangat hati-hati, karena kondisi kulit kepala bayi masih sangat lembut (lunak). Karena itu biasanya pada masyarakat suku bangsa tertentu lebih mempercayakan kegiatan tersebut pada dukun bayi yang jelas-jelas lebih berpengalaman.
Kemudian kalau bayi Anda menyusu pada ibunya, hal ini akan sangat membantu kesuburan rambut bayi. Maka sang ibu pun dianjurkan untuk mengkonsumsi sari kacang hijau atau susu kedelai. Sehingga air susu ibu (ASI) yang diminum bayi akan mempengaruhi kesuburan dan pertumbuhan rambutnya.
Jangan khawatir bahwa rambut bayi yang tipis ini sebagai keturunan (genetik) dari leluhurnya misalnya. Jika pun kondisinya demikian sebagai orangtua Anda masih bisa mengupayakan agar rambut

buah hati Anda tubuh subur dan hitam legam.
Caranya dengan rajin menggosok-gosokkan lidah buaya atau kemiri (bakar) yang sudah dihancurkan. Atau coba menggunakan minyak cem ceman dan gosokkan pada kulit kepala bayi. Tapi hati-hati jangan sampai mengenai mata. Karena itu sebaiknya lakukan saat bayi masih tidur dan sesudah itu bilas (lap) bersih dengan air hangat (gunakan sampo bayi saat membilas). Mudah-mudahan bila ini sering dilakukan bayi Anda akan memiliki rambut yang hitam dan tebal. Dan jadikan kebiasaan seperti ini hingga dia remaja. Semoga berhasil.
FR.satumed.com


selengkapnya......

Yang Penting Untuk Bayi Anda

Saturday, December 25, 2010


1. ASI makanan terbaik untuk bayi sampai berumur 4-6 bulan. ASI adalah makanan alamiah. Prinsip umum adalah aman memberikan sesuatu yang alamiah kecuali Anda betul-betul pasti mengetahui cara yang lebih baik.
2. Perlukah bayi Anda diberikan air putih ? Sebetulnya tidak terlalu penting, karena telah ada air di dalam ASI atau susu formula yang diberikan. Bila memberikan air putih pastikan air tersebut dimasak dengan baik.
3. Pemakaian Pampers saat ini dikaitkan dengan meningkatnya risiko terjadinya infeksi saluran kemih.
4. Bayi yang mendapat ASI mulanya akan mengalami beberapa kali buang air besar sehari. Pada usia yang lebih besar, bayi yang mendapat ASI masih normal mengalami buang air besar selang sehari sepanjang kotoran yang keluar tetap lunak dan bayi tidak kesakitan mengeluarkannya.
5. Bayi yang mengisap jari/jempol dihubungkan dengan kurang puasnya bayi menetek.
6. Tumbuhnya gigi pada bayi bervariasi. Ada yang tumbuh pada umur 3 bulan, ada pula bayi yang belum tumbuh gigi sampai 1 tahun. Keduanya sehat dan normal. Rata-rata bayi mendapatkan gigi pertama pada umur 7 bulan. Orang tua sering menghubungkan tumbuhnya gigi dengan flu, diare, demam. Padahal keadaan ini disebabkan bakteri/virus. Tetapi mungkin keadaan tumbuh gigi tersebut menurunkan daya tahan badan sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Jika bayi Anda mengalami demam sampai 38o C pada saat tumbuh gigi, bawalah ke dokter untuk diperiksa.
7. Kesiapan anak untuk diajarkan buang air besar di toilet tergantung umur dan kesiapan anak. Umumnya bayi akan secara berangsur-angsur dapat mengontrol buang air besar dan buang air kecilnya dengan bertambahnya umur. Ibu yang bijaksana akan memperhatikan anaknya menunggu saat yang tepat ia siap dan memberikan dukungan positif pada anaknya untuk belajar ke belakang.
8. Menggigit kuku adalah tanda ketegangan. Hal ini lebih sering terjadi pada anak dengan ketegangan tinggi

dan pada anak yang pencemas. Mereka mulai menggigit kalau mereka merasakan ketegangan. Misalnya ketika menunggu panggilan untuk ke sekolah, ketika menonton film yang menakutkan.Memarahi apalagi menghukum anak yang menggigit kuku tidak akan menyetop kebiasaan tersebut, karena mereka biasanya jarang menyadari tindakan tersebut. Marah dan hukuman bahkan menambah ketegangan mereka. Memberikan sesuatu yang pahit di kuku jarang menolong. Jalan keluar yang baik adalah mencoba mencari tahu penyebab ketegangan mereka dan berusaha menguranginya.
9. Bayi menjatuhkan dan membuang sesuatu. Sekitar umur 1 tahun bayi belajar menjatuhkan sesuatu (mainan, makanan dll) mereka menangis bila tidak mendapatkannya kembali. Bila Anda meladeninya mengembalikan barang tersebut, ia akan menjatuhkannya kembali. Ia berpikir hal itu adalah permainan yang menarik. Penyelesaiannya : bawa ia duduk di lantai kalau ia berprilaku demikian sehingga ia bebas bermain. Bila ia mulai membuang makanannya, jauhkan makanan tersebut dan ajak ia bermain. Tunggu sampai nafsu makan anak timbul baru beri ia makan kembali. Memarahi anak yang membuang sesuatu tidak akan meyelesaikan masalah.
10. Kapan sebaiknya menghubungi (menelpon) dokter Anda ? Pegangan umum yang dapat dipakai adalah bila bayi/anak Anda terlihat lain dan berperilaku tidak seperti biasanya. Maksudnya adalah seperti pucat yang tidak biasa, rewel yang tidak biasa, tidur terus-menerus, tampak mengantuk yang tidak biasa, dan lain-lain.
(dokteranak.or.id)

selengkapnya......

Menyeka Tubuh si bayi Kecil

Friday, December 24, 2010


Jika tidak mungkin mandi berendam, seka saja tubuhnya. Ia akan merasa tetap segar dan tentu bersih dan harum.
Ketika bayi Anda sakit atau berada dalam perjalanan, bukan alasan bagi Anda untuk mengabaikan kebersihan tubuhnya. Si kecil tetap saja bisa mandi kering alias diseka.
Sebelum “acara” dimulai
Sebelum Anda mulai menyekanya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
• Pilihlah ruangan yang bersuhu cukup hangat. Bila perlu, tutuplah jendela-jendela yang ada.
• Siapkan piranti mandi si kecil di tempat yang mudah Anda jangkau.
• Baringkan bayi di atas selimut atau alas tahan air yang Anda bentangkan di sebuah permukaan yang datar.
• Sekalah si kecil dengan gerakan yang lembut, namun mantap dan cepat.
Inilah tahapannya
Menyeka tuh ada urutannya. Berikut tahapan yang bisa Anda lakukan:
• Mula-mula, bersihkan kedua matanya dengan kapas bulat yang dibasahi air matang. Bersihkan lubang hidung dan daun telinga si kecil dengan kapas bertangkai yang dibasahi air matang.
• Rendam waslap (sarung tangan handuk) dalam baskom berisi air hangat, lalu peras. Usap perlahan wajah dan rambut bayi dengan waslap. Lakukan dengan hati-hati, agar air tidak masuk ke dalam matanya.



• Rendam kembali waslap dalam baskom berisi air hangat, lalu peras. Beri sedikit sabun pada waslap (gunakan sabun khusus bayi), lalu usap perlahan seluruh permukaan tubuh bayi. Jangan lupa, bersihkan pula lipatan kulit (leher, ketiak, paha, lutut), alat kelamin, dan bokongnya. (gambar 3)
• Bersihkan sisa-sisa sabun yang menempel pada waslap. Lalu, usapkan waslap yang telah bersih tersebut pada tubuh bayi. Ulangi sampai tubuhnya sudah benar-benar “bebas” dari sabun. (gambar 4)
• Setelah selesai, keringkan seluruh tubuh dan rambut bayi dengan handuk yang kering dan bersih. Jangan digosok, cukup ditekan-tekan perlahan. (gambar 5)
(Dewi Handajani)



selengkapnya......

ASI: Lebih Lama, Lebih Baik

Tuesday, December 21, 2010


Menurut para ahli saat ini lebih banyak ibu-ibu baru yang memberikan bayi mereka ASI tetapi mereka menghentikannya lebih awal dibanding yang sebagian besar dokter rasakan optimal bagi kesehatan bayi.

Peneliti Ruowei Li, MD, PhD seorang epidemiologist bersama CDC mengatakan sebagian besar bayi mendapatkan ASI hanya dalam bulan awal-awal saja, ketika bayi berumur 2 atau 3 bulan tetapi kemudian menghentikannya ketika waktunya bagi ibu untuk kembali bekerja.

Ibu-ibu sebaiknya memberikan ASI sedikitnya satu tahun, semakin lama bayi diberi ASI, semakin banyak manfaat yang diperoleh. Sebagian masyarakat masih tidak setuju terhadap pemberian ASI akibat faktor gaya hidup. wanita berpikir mereka tidak dapat melakukanya di tempat umum karena merasa malu. Tetapi di beberapa negara lain, hal ini masih dapat diterima dan alami bagi seorang wanita menyusui bayinya di tempat umum.

Lebih jauh Rouwei mengutip keuntungan menyusui: “Susu sapi itu bagi anak sapi. ASI adalah makanan paling bergiji bagi bayi karena ASI dilengkapi dengan enzim dan antibodi terutama dibuat bagi manusia."

Para ahli bahkan telah mencoba membuat ASI tetap tidak mampu mengkopi seluruh nutrisi yang terkandung dalam ASI.



Diantara keuntungan menyusui bayi dengan ASI adalah melindungi bayi terhadap penyakit diare dan infeksi seperti infeksi telinga dan saluran pernapasan. Sebuah penelitian baru menunjukan ASI tidak menyebabkan obesitas dikemudian hari dan jauh dari resiko berkembangnya diabetes.

Selain itu ikatan khusus yang dikembangkan antara ibu dan bayi, penting bagi emosional bayi dan perkembangan intelektual. Pemberian ASI juga dikaitkan dengan menurunkan resiko berkembangnya kanker payudara sebelum menopuse bagi ibu dan wanita menyusui akan kembali ke berat badan sebelum hamil lebih cepat.(ya2n/webmd)




SUMBER: VisionNet

selengkapnya......

Pertolongan Pertama Bila Balita Rewel

Sunday, December 19, 2010


Tubuhnya yang rentan membuat bayi tidak pernah lepas dari berbagai gangguan. Meskipun ringan, jika dibiarkan berlarut-larut gangguan yang diderita si kecil bisa memburuk. Sebelum membawanya ke dokter, tak ada salahnya bila Anda melakukan pertolongan pertama.
Berikut cara tepat menangani berbagai gangguan yang umum menyerang.
Kolik
Kolik disebabkan oleh angin yang terperangkap dalam saluran cerna. Akibatnya, bayi Anda merasa tidak nyaman dan lebih rewel. Untuk mencegah terjadnya gangguan ini, sesaat setelah diberi minum atau makan, sebaiknya si kecil ditepuk-tepuk supaya bersendawa.
Tapi bila ia terlanjur kolik, berilah obat tetes anti kolik, sesuai petunjuk dokter. Obat tetes kolik dapat dibeli diapotek.
Ruam popok
Kulit bayi umumnya sangat sensitif. Tak mengherankan jika banyak bayi yang menderita ruam popok. Biasanya ruam timbul karena si kecil alergi terhadap amoniak yang terkandung dalam urinnya, atau bisa juga karena ia alergi terhadap bahan dasar popok.
Pada kebanyakan kasus, ruam dapat disembuhkan dengan salep kulit yang diberikan oleh dokter. Akan tetapi, untuk menghindari ruam popok, tidak ada salahnya bila si kecil memakai popok berulangkali pakai yang terbuat dari kain tetra. Bukan hanya itu, Anda juga harus rajin mengganti popoknya yang basah.
Gusi bengkak
Umumnya si kecil mulai tumbuh giginya ketika berusia 7 bulan.

Pada waktu giginya menembus gusi, biasanya timbul rasa tak nyaman yang disebabkan oleh gusinya yang meradang. Akibatnya si kecil pun rewel.
Sebenarnya gangguan ini dapat diatasi dengan memberinya jel atau sirop penghilang rasa sakit. kalau pertumbuhan gigi bayi Anda juga disertai demam, jangan lupa berikan obat penurun panas. Jika panasnya terus berlanjut, segera hubungi dokter Anda.
Pilek
Bayi sangat rentan terhadap pilek. Umumnya pilek ringan akan sembuh dengan sendirinya setelah 2-3 hari, sekalipun tidak diobati. Tetapi, bayi yang terkena pilek biasanya rerwel dan sulit makan, karena ia tidak leluasa bernapas melalui hidungnya. kalau sudah begini, gunakan obat anti pilek sesuai anjuran dokter. Jika pilek disertai demam, biasanya dokter menyarankan agar ia diberi obat berbentuk sirup yang mengandung parasetamol.
Obat-obatan yang Wajib ada di Rumah
Sekedar untuk berjaga-jaga, tak ada salahnya jika Anda juga menyediakan obat-obatan ini di rumah.
• Obat penurun panas. Pilihlah obat penurun panas berbentuk sirup dengan rasa buah.
• Obat diare. Untuk diare atau buang air besar terus-menerus, sediakan garam oralit. Bila si kecil tidak mau minum larutan itu, buatkan campuran air tajin dengan garam dan gula merah.
• Obat anti gatal. Seringkali bayi atau balita Anda digigit nyamuk atau serangga lain, sehingga timbul benjolan dan rasa gatal. Untuk menguranginya, sediakan salep anti gatal atau obat-obatan yang mengandung calamine.
• Obat perangsang muntah. Obat perangsang muntah sangat dibutuhkan seandainya racun tertelan bayi. karena cara terbaik untuk mengeluarkan racun adalah memuntahkannya kembali.

(bid/berbagai sumber)


selengkapnya......

Rawatlah kulit bayi dan balita secara benar


Rawatlah kulit bayi dan balita secara benar. Apa saja yang harus dilakukan :
Hindari Sabun Keras
1. Bersihkan kulit dari kotoran yang menempel pada kulit seperti sisa makanan, air seni, dan tinja dengan air. Mandi dua kali sehari juga akan membantu membersihkan kulit. Jika kegiatan dan gerak anak sangat tinggi, mandi dapat dilakukan sampai 3 kali sehari.
2. Perhatikan sabun pembersih kulit. "Hindari sabun yang terlalu keras. Pilih sabun khusus untuk balita dan bayi yang memiliki pH 4.5-5 dan agak berminyak untuk menghindari iritasi. Gunakan pula pelembab berupa lotion dan krim khusus bayi dan balita. Fungsinya mempertahankan atau menambah kandungan air dalam kulit terutama bagian terluar kulit ari (epidermis). Berikan setelah mandi.
3. Cegah bayi terpapar sinar ultraviolet dari matahari atau gunakan pelindung sinar matahari. Pukul 08.00 ke atas, intensitas ultraviolet sangat tinggi. Jadi menjemur bayi seharusnya sebelum jam itu dan sebaiknya tetap gunakan krim atau lotion pelindung sinar matahari khusus bayi dan balita.
Yang tak kalah penting, sebelum membeli produk perawatan kulit untuk bayi dan balita, teliti informasi produk. Teliti, isi, tujuan, cara pemakaian, tanggal produksi, kedaluwarsa serta izin dari badan POM agar terhindar dari faktor pemicu atau pencetus timbulnya penyakit.
Mencegah Eksim Popok
- Popok dari kain sebaiknya langsung diganti jika basah, jika popok sekali pakai sebaiknya segera diganti jika air seni atau tinja yang diserap sudah melebihi daya tampung.
- Untuk mencegah jagalah kebersihan daerah kulit yang ditutupi popok. Setelah buang air kecil dan besar, bersihkan kulit secara lembut dengan air hangat, lalu bilas bersih-bersih.
- Gunakan sabun khusus setelah buang air besar, lalu keringkan dengan handuk atau kain lembut, dan tunggu 2 menit sebelum dipakaikan popok baru. Ini akan mencegah kulit tidak lembab.
- Setelah itu, bisa dibubuhkan bedak yang berfungsi sebagai pelicin dan penyerap kelembaban supaya mengurangi gesekan antara kulit dengan popoknya. Tapi harus digunakan dalam keadaan kulit kering dan bersih. Jangan saat lembab karena malah bisa memicu timbulnya jamur dan kuman. Juga jangan berlebihan karena bisa terhisap dan mengganggu pernapasaan.
Mengusir biang keringat
Biang keringat muncul akibat saluran keringat tersumbat sel yang sudah berganti. Akibatnya,

rasa gatal terpicu. Berikut agar si kecil terhindar dari biang keringat :
1. Bayi atau anak dianjurkan mandi secara teratur, sedikitnya dua kali sehari menggunakan air dingin dan sabun. Mandi yang teratur merupakan salah satu cara agar keringat dapat keluar dengan bak dan lancar.
2. Jika bayi dan balita Anda banyak dan sering mengeluarkan keringat, basuh dengan handuk atau kain lembut. Setelah itu taburi dengan bedak, tapi jangan pada saat kulit dalam kondisi lembab.
3. Gunakan pakaian yang menyerap keringat, misalnya yang terbuat dari katun. Kalau pakaiannya sudah basah oleh keringat, cepat ganti dengan yang kering. Sebaiknya bawa beberapa potong baju jika sedang bepergian untuk mempermudah mengganti pakaian. (Nova)

selengkapnya......

TIPS MEMILIH NAMA UNTUK ANAK

Friday, December 17, 2010


1. Nama itu mengandung do'a.
Nama anak itu cermin harapan orang tua. Nama itu mengandung Do'a. Tetapi do'anya yang singkat saja. Kalau terlalu panjang nanti dikira Tahlil atau Wirid. Kalau dipanggil bukannya nengok, malah bilang "Amiinn.."

2. Nama jangan nyusahin orang Kelurahan
Nama anak mudah dibaca dan mudah ditulis. Meskipun tampaknya bagus,jangan pakai huruf mati yang digandeng-gandeng atau didobel-dobel (mis.Lloyd, Nikky, Thasya dll). Biasanya sama petugas Kelurahan akan terjadi salah tulis dalam pembuatan Akta Kelahiran, Jangan mencampur Ejaan Suwandi dengan Ejaan Van Ophuijsen, contoh: Budi Soedarsono.

3. Nama jangan cuma satu kata
Minimal ada First Name, Nick Name dan Family name gitu loh.... Ini penting terutama kalo pas lagi ngurus Paspor atau Visa. Nggak jadi berangkat ke Amrik hanya gara-gara namanya cuma Sugiyo khan kesiaan...

4. Nama jangan terlalu panjang
Nama yang panjang bererot bisa bikin susah si pemilik nama. Disamping susah ngingetnya, juga ngerepotin waktu ngisi formulir pendaftaran masuk Perguruan Tinggi Negeri (dulu UMPTN). Itu lho..yang ngitemin buletan-buletan pakai pensil 2B. Capeek khaan... Nama panjang seperti R. Ng. Kotak Pamungkas Hangrekso Semprita Rajaguguk Siboga-boga.... adalah sangat-sangat not-recommended.

5. Nama anak bersifat internasional
Anak kita hidup dimasa depan, di era globalisasi dimana hubungan dengan dunia internasional amat sangat intens. Jadi jangan mempersulit anak dengan nama-nama yang sulit di-eja. Nama Saklitinov misalnya orang Jepang nyebutnya Sakuritino, orang Sunda bilang aktinop orang Amrik bilang Sechlaytinove... Syusah khaaannn Padahal maksudnya Sabtu Kliwon Tiga November...

6. Ketahuilah arti nama anak
Ketahuilah arti nama anak. Jangan memberikan nama hanya karena enak diucapkan atau bagus ditulisnya. Nama Jalmowono memang sepintas enak diucapkan dan bagus kalo ditulis tetapi ketahuilah bahwa Jalmowono itu artinya Orang Utan.
7. Jangan pakai nama artis
Nama artis memang bagus-bagus, cuma masalahnya kalau artis itu kelakuannya baik... lha kalau jadi bahan gosip melulu khan jadi beban juga buat si anak. Lagian pakai nama artis itu tandanya anda gak kreatif dalam bikin nama.

8. Abjad huruf pertama nama anak


Huruf pertama "A" pada nama anak ada enak gak enaknya. Gak enaknya kalau pas ada ujian/ test/ wawancara, sering dipanggil duluan. Gak sempet nanya-nanya ama temannya. Tapi kadang-kadang juga pas giliran dapat pembagian apa gitu, dapetnya juga sering duluan. Sebaiknya ambil huruf pertama itu antara D sampai K. Cukupan lah... Huruf depan Z... wah.. biasanya adanya dibawah...

9. Jangan sok Kebarat-baratan
Jangan memberi nama anak dengan bergaya kebarat-baratan, biar dibilang keren. Kudu diinget, anda lahir dibumi Indonesia, orang Indonesia, kultur ya tetap orang Indonesia. Hindari nama semacam Johntra Volta, walaupun kesan pertama memang seperti ahli elektronik, tapi kalau diucapkan jadi seperti nama artis.
10. Jangan sok Seniman
Walaupun anda seorang seniman atau sangat menyukai musik, tolong jangan pake nama alat musik untuk nama belakang anak anda. karena kasian ke anaknya nanti.
Orang akan mengira anak anda pandai memainkan alat musik kalo nama anak anda F Guitarist. anak anda akan ditanya "apa nama band anda?"

11. Jangan Nama Daerah
Ini yang parah, bisa merusak reputasi si Pemanggil . Karena yang manggil bisa dikira KONDEKTUR angkot. Misalnya namanya PAKEM.

Jadi, yang wajar saja........

(bid/berbagai sumber)

selengkapnya......

Menyidik Pup Bayi

Wednesday, December 15, 2010


Tahukah Anda, ketidaknormalan kotoran bayi menunjukkan adanya ketidakberesan pencernaannya?
Sekitar 24 jam setelah lahir, si kecil akan pup atau buang air besar . Warnanya hitam kehijau-hijauan. Ini adalah mekonium atau kotoran pertamanya.
Sesungguhnya, mekonium itu adalah cairan ketuban yang tertelan bayi saat masih dalam kandungan. Kotoran tersebut berada di ususnya sejak 3 bulan sebelum ia dilahirkan. Setelah pup pertamanya itu, selanjutnya kotoran si kecil akan berubah-ubah. Wah, repot dong kita menyidik maknanya. Tidak juga!
Beda minum, beda warna kotoran
Sebenarnya, mekonium akan makin cepat terdesak keluar dari perut bayi jika ia disusui. Ini karena ASI yang pertama kali keluar selepas melahirkan, merangsang beroperasinya sistem pencernaan. Setelah itu, kotoran si kecil akan berubah secara bertahap.
• Beberapa hari setelah lahir , kotorannya berwarna hijau atau kuning. Ini adalah transisi antara mekonium dan kotoran hasil mengonsumsi ASI.
• Minum ASI atau susu botol?
• Begitu si kecil minum ASI secara teratur, kotorannya akan berwarna kuning cerah, baunya agak sedikit asam, dan bentuknya mirip butiran beras. Wajar bila dalam minggu-minggu pertama, bayi sering pup, terutama setelah kenyang menyusu. ASI memang lebih mudah dicerna, sehingga gampang dikeluarkan. Sebagai catatan, bayi yang diberi ASI akan buang air besar minimal 10 kali dalam sehari. Jadi, jangan keliru menganggap ini sebagai diare.
• Kotoran bayi yang minum susu formula akan berwarna kuning pucat atau kuning kecokelatan. Baunya lebih tajam. Bentuknya juga lebih padat dibandingkan bayi yang diberi ASI. Maklumlah, namanya juga susu sapi, jadi tidak gampang dicerna seperti halnya ASI.
• Setelah mengonsumsi makanan padat , warna kotoran si kecil akan beda lagi. Biasanya sih , kotorannya berwarna cokelat.
Waspada bila tidak normal
Sekarang, bagaimana kalau kotoran si kecil tidak berwarna dan bentuknya pun tidak seperti biasanya? Oh, ini biasanya terjadi bila ia dalam kondisi sebagai berikut.
• Diare
Kotorannya lebih hijau dan cair.
• Risiko bayi yang diberi ASI terkena diare lebih rendah daripada yang tidak. Ini karena ASI membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme. Kalaupun diare, bisa jadi karena ASI dimasukkan ke dalam botol yang kurang steril.
• Bayi yang diberi susu formula memang cenderung gampang diare. Selain akibat kurang sterilnya peralatan minum, bisa jadi karena ia memang sensitif atau alergi terhadap kandungan susu sapi.
• Sembelit
Kotorannya agak hitam, keras, dan bentuknya bulat-bulat seperti kotoran kambing.
• Sering terjadi pada bayi yang diberi susu formula. Mungkin saja, ini akibat ia alergi terhadap kandungan susu sapi.
• Bayi yang sudah mengonsumsi makanan padat, kotorannya bisa berwarna hitam. Warna ini disebabkan oleh zat besi, yang berfungsi sebagai vitamin atau suplemen yang ditambahkan pada makanannya.
• Adanya retakan/celah di dubur
Kotoran berwarna merah “bergaris-garis”.


• Warna merah terjadi karena kotoran bercampur darah yang keluar dari retakan di lingkaran anus.
• Penyebab retakan karena si kecil mengejan sekuat tenaga saat sembelit.
• Akibat virus atau gigi tumbuh
Kotoran agak hijau dan berlendir.
• Terjadi karena gangguan penyerapan makanan di usus.
• Bisa juga karena gigi si kecil sedang tumbuh. Ludah banyak tertelan sehingga usus mengalami gangguan. Kalau sudah begini, penyerapan makanan akan ikut-ikutan terpengaruh.

Laila Andaryani Hadis
Konsultasi ilmiah: dr. Setyadewi Lusyati, Sp.A , KK Perinatologi, RSAB Harapan Kita, Jakarta.

selengkapnya......

ABC-nya Bahan Makanan Batita -2

Tuesday, December 14, 2010


 menyambung artikel sebelumnya, mengenai ABC-nya   Bahan Makanan Batita .

I
Ikan kakap
• Kandungan gizi utamanya: sumber protein.
• Cara tepat pengolahannya:
• Usia 6–9 bulan: diberikan sebagai campuran bubur saring.
• Usia 9–2 bulan: diolah sebagai campuran bubur biasa.

• Usia 1 tahun ke atas: dikukus sebagai lauk atau diolah (digoreng) dengan tepung sebagai fish nugget.
• Catatan:
• Untuk tim, bisa dicampur dengan sayuran dan bubur beras.
Ikan Teri Segar
• Kandungan gizi utamanya: kalsium.
• Cara tepat pengolahannya:
• Usia 12–18 bulan: dihaluskan sebagai campuran dalam nasi tim.
• Usia 18 bulan ke atas: digoreng sebagai lauk nasi, atau dibuat perkedel.
• Catatan:
• Pilihlah teri segar yang halus, lalu cuci bersih dengan saringan.




J


Jeruk

• Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin C.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 6 bulan ke atas: airnya dapat langsung diberikan, atau sebagai campuran bubur buah.

• Usia satu tahun ke atas: diberikan pada si kecil untuk diisap airnya (setelah dikeluarkan bijinya).

• Catatan:

• Untuk menambah nilai gizi, bisa dicampur dengan buah lainnya seperti pisang.


K


Kacang Hijau
• Kandungan gizi utamanya: kalsium.
• Cara tepat pengolahannya:
• Usia 6-12 bulan: direbus dan diambil airnya untuk campuran bubur.
• Usia satu tahun ke atas: dibuat bubur sebagai camilan.

• Catatan:

• Ketika merebus kacang hijau, jangan campur gula atau garam dulu sebelum kacang lunak. Sebab, garam atau gula akan menghambat kacang hijau menjadi lunak nantinya.

Kacang Merah

• Kandungan gizi utamanya: protein, karbohidrat, dan fosfor.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 7–12 bulan: dilumatkan setelah dimasak sebagai campuran bubur beras.

• Usia satu tahun ke atas: dimasak sampai lunak sebagai sup kacang merah.



Keju

• Kandungan gizi utamanya: protein, lemak, kalsium, fosfor, dan vitamin A.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 12-18 bulan: dapat diberikan dalam bentuk batangan (sebagai finger food).

• Usia 18 bulan ke atas: diberikan sebagai isi roti (sandwich), dilelehkan sebagai penutup biskuit, atau menjadi salah satu isi kebab (ditusuk seperti sate).

• Catatan:

• Mengandung garam yang cukup tinggi, sehingga tidak dianjurkan untuk bayi usia di bawah 1 tahun.


Kentang

• Kandung gizi utamanya: sumber karbohidrat.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 7–12 bulan: disajikan dalam bentuk pure.

• Usia 12-18 bulan: dapat diberikan dalam bentuk finger food .

• Usia 18 bulan ke atas: disajikan sebagai perkedel.


L



Labu Kuning

• Kandungan gizi utamanya: vitamin A dan C.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 7–12 bulan: diberikan sebagai campuran bubur buah.

• Usia satu tahun ke atas: dibuat pie, kue lumpur atau dipanggang sebagai kebab.



M


Mangga

• Kandungan gizi utamanya: vitamin A

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 6–10 bulan: mangga yang disaring dapat dipakai sebagai campuran bubur (sebagai saus).

• Usia satu tahun ke atas: dapat dimakan sebagai makanan selingan bersama buah lainnya, seperti pepaya.

• Usia 2-3 tahun: dapat disajikan sebagai pencuci mulut.


P


Pepaya

• Kandungan gizi utamanya: vitamin C

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 6-12 bulan: dilumatkan sebagai campuran bubur buah.

• Usia 1-2 tahun: disajikan dalam bentuk buah potongan untuk makanan selingan.

• Usia 2–3 tahun: disajikan dalam bentuk buah potongan sebagai pencuci mulut.


Pisang

• Kandungan gizi utamanya: sebagai sumber karbohidrat.

• Cara tepat pengolahannya:

* Usia 6–9 bulan: biasanya diperkenalkan sebagai makanan pertama pendamping ASI, disamping biskuit. Sajikan dalam bentuk lumat dengan cara sedikit demi sedikit dikerok dengan sendok, lalu langsung disuapkan ke bayi.

• Usia 12-18 bulan: dapat diberikan dalam bentuk potongan buah.

• Usia 18 bulan – 3 tahun: dapat diberikan utuh setelah dikupas kulitnya (agar si kecil bisa makan sendiri).

• Catatan:

• Jika bayi sulit buang air besar, pemberian pisang sebaiknya dicampur dengan air perasan jeruk manis.


T


Tahu

• Kandungan gizi utamanya: sumber protein nabati.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 7–12 bulan: disajikan sebagai campuran bubur saring. Biasanya, dibuat dalam bentuk lumat atau potong kecil-kecil, setelah dimasak (ditim) bersama sayuran atau bubur beras.

• Usia 1-2 tahun: dimakan sebagai lauk setelah diolah sebagai semur atau sup.

• Usia 2 tahun ke atas: disajikan sebagai camilan dalam bentuk tahu goreng.


Tempe

• Kandungan gizi utamanya: sumber protein nabati.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 7–12 bulan: dilumatkan bersama sayuran dan beras sebagai bubur saring (setelah dikukus terlebih dahulu).

• Usia satu tahun ke atas: dimakan sebagai lauk atau makanan camilan (tempe goreng).


Tomat

• Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 7–12 bulan: dimasak sebagai campuran nasi tim (diolah bersama hati ayam, sayuran, serta beras), atau disaring air buahnya sebagai campuran bubur buah.

• Usia 1–3 tahun: dipotong kecil-kecil dan diberikan sebagai pencuci mulut.

• Catatan:

• Pilih tomat yang cukup masak, sehingga rasanya tidak terlalu asam.


U



Ubi rambat /ubi jalar merah

• Kandungan gizi utamanya: karbohidrat dan vitamin A.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 9-12 bulan: disajikan dalam bentuk lumat sebagai campuran bubur.

• Usia satu tahun ke atas: sebagai camilan dalam bentuk potongan kecil-kecil setelah dikukus, atau dibentuk menjadi semacam getuk.

• Catatan:

• Ubi jalar bisa putih atau merah warnanya.

• Biasanya diolah dengan dikukus terlebih dahulu. Ketika mengukus, kulitnya bisa dikupas atau tidak dikupas terlebih dahulu. Belum ada data mengenai ada tidaknya pengaruh nilai gizi ubi bila dikupas atau tidak sebelum dikukus.



W



Wortel

• Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 6–9 bulan: dapat dilumatkan (diblender) sebagai campuran dengan bahan makanan lain.

• Usia 9 bulan - 2 tahun: dapat diberikan sebagai finger food (biasanya setelah dikukus lebih dulu agar lunak).

• Usia 2–3 tahun: dapat diberikan sebagai finger food setelah dikupas, dicuci bersih dan dipotong memanjang, tanpa dikukus terlebih dulu.

• Catatan:

• Pilih wortel yang muda, yaitu yang bagian tengahnya kecil.

• Agar wortel tidak cepat busuk, usahakan agar dalam keadaan kering ketika disimpan. Untuk itu, bungkus atau lapisi setiap wortel dengan kertas koran.





Y


Yoghurt

• Kandungan gizi utamanya: kalsium dan fosfor.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 2-3 tahun: diperkenalkan sebagai campuran minuman buah/camilan.

• Catatan:

• Dapat dibuat sebagai campuran saus pancake , atau diblender bersama stroberi dan sirup sebagai minuman segar.



Z



Zukini (Zucchini)

* Kandungan gizi utamanya : Vitamin A dan fosfor.
* Cara pengolahannya:

• Usia 1 – 3 tahun : ditumis dengan sedikit mentega dan keju. Bisa juga dipanggang setelah dikukus terlebih dahulu bersama tomat, keju dan bawang bombay, atau dibuat sup.







Boks:
Perhatian Untuk Bayi!


Berikut beberapa makanan yang perlu dihindari untuk bayi di bawah usia satu tahun.

• Makanan sarat bumbu

Dengan memberi makanan yang tidak sarat bumbu, Anda mengajarkan bayi untuk “mengenali dan menikmati” berbagai rasa alami dari bahan makanan yang Anda beli.

• Penyedap rasa atau vetsin dan sejenisnya

Jenis garam yang terdapat dalam berbagai penyedap atau sejenisnya akan memperberat kerja ginjal bayi yang belum sempurna.

• Daging asap

Daging asap mengandung kadar garam cukup tinggi, sehingga dikhawatirkan memperberat kerja ginjal bayi.

• Susu sapi

Usahakan untuk memberikan ASI atau paling tidak susu formula sebagai campuran bahan makanan bayi di bawah satu tahun.

• Telur

Banyak bayi yang alergi telur. Namun, telur dapat diberikan pada bayi yang sudah lebih besar (sekitar 10 bulan ke atas), dengan harapan tubuhnya sudah lebih tahan terhadap alergi.

• Kacang

Hindari makanan ini untuk bayi yang mempunyai riwayat alergi.

• Madu

Sebaiknya jangan diberikan pada bayi di bawah usia 10 bulan, karena dikhawatirkan pencernaannya masih rentan dan belum tahan jika Anda memberikan madu yang kebetulan mengandung bakteri Clostridium botulinum .




Retno Wahab Supriyadi






selengkapnya......

ABC-nya Bahan Makanan Batita

Monday, December 13, 2010


Hingga usia 6 bulan, Anda belum terlalu direpotkan dengan pilih-pilih makanan untuk si kecil. Karena, kebutuhan gizinya masih bisa Anda penuhi dengan pemberian ASI secara eksklusif. Sesudah itu, ASI saja sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan gizi anak untuk tumbuh kembang optimal. Itu sebabnya, Anda perlu menyediakan makanan pendamping ASI.
Dengan kamus kecil di bawah ini, Anda dapat berbelanja berbagai bahan makanan lengkap, plus cara pengolahannya yang sesuai dengan usia si kecil. Kalaupun Anda memiliki lebih dari satu anak batita (di bawah tiga tahun), tidak perlu pusing. Beli saja bahan yang bisa dimakan sekeluarga, bergizi untuk semua, namun bedakan penyajiannya.




A

Apel

• Kandungan gizi utamanya: karbohidrat dan vitamin A.
• Cara tepat pengolahannya:
• Usia 6–12 bulan: diolah dalam bentuk pure (dilumatkan setelah dikukus terlebih dahulu), namun bisa juga untuk campuran bubur buah.
• Usia 1-2 tahun: dikupas dan dipotong kecil-kecil sebagai finger food .
• Usia 2-3 tahun: dapat diberikan setelah dicuci bersih dan dipotong dalam bentuk potongan agak besar.

• Catatan:
• Apel mudah sekali berubah warna. Agar warnanya tetap cerah, cuci dengan air garam begitu dipotong.


Avokad
• Kandungan gizi utamanya: lemak dan vitamin C.
• Cara tepat pengolahannya:
• Usia 6–9 bulan: dilumatkan sebagai campuran bubur buah pir.
• Usia 8–12 bulan: dilumatkan sebagai campuran bubur beras atau bubur buah.
• Usia satu tahun ke atas: dilumatkan sebagai campuran minuman atau makanan selingan.

• Catatan:
• Pilihlah avokad yang cukup matang (tua), serta dagingnya empuk dan tebal.
• Untuk melumatkannya, keruk dagingnya dan blender.

B

Bayam
• Kandungan gizi utamanya: kalsium, zat besi dan vitamin A.



• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 6–9 bulan: diolah sebagai bubur saring (setelah ditim, campuran nasi tim dilumatkan dan disaring).

• Usia 9–12 bulan: disajikan setelah ditim.

• Usia 1–2 tahun: disajikan dalam bentuk sayur bening.

• Usia 2 tahun ke atas: diberikan untuk lauk dalam bentuk tumis yang dibumbui sedikit bawang putih dan garam.

• Catatan:

• Sebaiknya dimasak untuk sekali penyajian, karena kandungan gizinya akan rusak jika dihangatkan kembali.

• Jangan mengonsumsi bayam setelah dimasak lebih dari 6 jam, karena zat besinya sudah rusak.

• Untuk bayi, biasanya dimasak dengan cara ditim bersama beras, hati ayam, dan tomat.

Beras

• Kandungan gizi utamanya: karbohidrat.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 6-9 bulan: disajikan sebagai bubur saring.

• Usia 9-12 bulan: dalam bentuk bubur biasa.

• Usia 1 tahun ke atas: bisa disajikan dalam bentuk nasi lembik.

• Catatan :

• Bisa juga beras langsung ditim bersama sayuran serta bahan makanan yang mengandung protein, seperti daging ayam giling, telur, tahu, dan sebagainya.


Brokoli

• Kandungan gizi utamanya: vitamin A.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 7-12 bulan: brokoli dilumatkan setelah dikukus. Disajikan sebagai campuran bubur bayi.

• Usia 1 tahun ke atas: bisa juga disajikan dalam bentuk finger food, setelah dikukus terlebih dahulu.



D


Daging Ayam

• Kandungan gizi utamanya: sumber protein.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 6–9 bulan: sebagai campuran bubur saring.

• Usia 9–12 bulan: sebagai campuran bubur biasa.

• Usia 1 tahun ke atas: disajikan sebagai campuran bubur ayam (setelah disuwir-suwir halus).

• Catatan:

• Biasa disajikan dengan dicincang terlebih dahulu, lalu dicampur dengan sayur atau bubur beras.


Daging Sapi

• Kandungan gizi utamanya: sumber protein dan zat besi.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 9–12 bulan: dicincang sebagai campuran bubur saring bersama beras, tomat, bayam, dan wortel.

• Usia satu tahun ke atas: daging cincang dapat dibuat semur atau campuran perkedel.


H


Hati Ayam

• Kandungan gizi utamanya: sumber vitamin A.

• Cara tepat pengolahannya:

• Usia 7–12 bulan: diberikan sebagai campuran bubur saring setelah ditim bersama bayam, beras, dan tomat.

• Usia satu tahun ke atas: dapat disajikan dalam bentuk semur.

• Catatan:

• Kandungan vitamin A-nya yang sangat tinggi. Padahal, vitamin A tidak larut dalam air sehingga sering menumpuk di hati. Makanya, dianjurkan untuk memberikannya sebanyak 2-3 kali dalam seminggu.

bersambung.....

(Retno Wahab Supriyadi)

selengkapnya......

Perawatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil

Friday, December 10, 2010


DOK, kenapa jika saya sedang hamil, gigi dan gusi seringkali terasa sakit. Gusi mudah berdarah di beberapa tempat dan bentuknya berbenjol-benjol?


DEMIKIAN keluhan ibu hamil ketika mengunjungi dokter gigi. Kehadiran anak bagi setiap keluarga adalah sesuatu yang sangat istimewa dan dinanti-nantikan kehadirannya. Kehamilan adalah masa-masa yang penuh perhatian, baik untuk ibu hamil juga si jabang bayi.
Pada saat ini ibu hamil betul-betul harus menjaga kondisi kesehatan dengan baik, mengonsumsi berbagai jenis makanan dan vitamin demi kesehatan ibu dan bayinya. Kehamilan adalah suatu proses fisiologis yang dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada tubuh wanita, baik fisik maupun psikis.
Keadaan ini disebabkan adanya perubahan hormon estrogen dan progesteron. Saat kehamilan disertai berbagai keluhan lain seperti ngidam, mual, muntah termasuk keluhan sakit gigi dan mulut. Kondisi gigi dan mulut ibu hamil seringkali ditandai dengan adanya pembesaran gusi yang mudah berdarah karena jaringan gusi merespons secara berlebihan terhadap iritasi lokal.
Bentuk iritasi lokal ini berupa karang gigi, gigi berlubang, susunan gigi tidak rata atau adanya sisa akar gigi yang tidak dicabut. Hal ini sangat berbeda dengan keadaan ibu pada saat tidak hamil.
Pembesaran gusi ibu hamil biasa dimulai pada trisemester pertama sampai ketiga masa kehamilan. Keadaan ini disebabkan aktivitas hormonal yaitu hormon estrogen dan progesteron. Hormon progesteron pengaruhnya lebih besar terhadap proses inflamasi/peradangan. Pembesaran gusi akan mengalami penurunan pada kehamilan bulan ke-9 dan beberapa hari setelah melahirkan. Keadaannya akan kembali normal seperti sebelum hamil.
Pembesaran gusi ini dapat mengenai/menyerang pada semua tempat atau beberapa tempat (single/multiple) bentuk membulat, permukaan licin mengilat, berwarna merah menyala, konsistensi lunak, mudah berdarah bila kena sentuhan.
Pembesaran gusi ini di dunia kedokteran gigi disebut gingivitis gravidarum/pregnancy gravidarum/hyperplasia gravidarum sering muncul pada trisemester pertama kehamilan. Keadaan di atas tidaklah harus sama bagi setiap ibu hamil.
**
FAKTOR penyebab timbulnya gingivitis pada masa kehamilan dapat dibagi 2 bagian, yaitu penyebab primer dan sekunder.


1. Penyebab primer
Iritasi lokal seperti plak merupakan penyebab primer gingivitis masa kehamilan sama halnya seperti pada ibu yang tidak hamil, tetapi perubahan hormonal yang menyertai kehamilan dapat memperberat reaksi peradangan pada gusi oleh iritasi lokal.
Iritasi lokal tersebut adalah kalkulus/plak yang telah mengalami pengapuran, sisa-sisa makanan, tambalan kurang baik, gigi tiruan yang kurang baik.
Saat kehamilan terjadi perubahan dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan mulut yang bisa disebabkan oleh timbulnya perasaan mual, muntah, perasaan takut ketika menggosok gigi karena timbul perdarahan gusi atau ibu terlalu lelah dengan kehamilannya sehingga ibu malas menggosok gigi. Keadaan ini dengan sendirinya akan menambah penumpukan plak sehingga memperburuk keadaan.
2. Penyebab sekunder
Kehamilan merupakan keadan fisiologis yang menyebabkan perubahan keseimbangan hormonal, terutama perubahan hormon estrogen dan progesteron. Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada masa kehamilan mempunyai efek bervariasi pada jaringan, di antaranya pelebaran pembuluh darah yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga gusi menjadi lebih merah, bengkak dan mudah mengalami perdarahan.
Akan tetapi, jika kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi. Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan jaringan gusi wanita yang tidak hamil, di antaranya;
a. Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.
b. Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan pinggiran gusi terlihat membulat.
c. Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan mengkilat. Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan lentur.
d. Risiko perdarahan, warna merah tua menandakan bertambahnya aliran darah, keadaan ini akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.
e. Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara lokal maupun menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan periodontal dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.
Tindakan penanggulangan/perawatan radang gusi pada ibu hamil dibagi dalam 4 tahap, yaitu:
1. Tahap jaringan lunak, iritasi lokal merupakan penyebab timbulnya gingivitis. Oleh karena itu, tujuan dari penanggulangan gingivitis selama kehamilan adalah menghilangkan semua jenis iritasi lokal yang ada seperti plak, kalkulus, sisa makanan, perbaikan tambalan, dan perbaikan gigi tiruan yang kurng baik.
2. Tahap fungsional, tahap ini melakukan perbaikan fungsi gigi dan mulut seperti pembuatan tambalan pada gigi yang berlubang, pembuatan gigi tiruan, dll.
3. Tahap sistemik, tahap ini sangat diperhatikan sekali kesehatan ibu hamil secara menyeluruh, melakukan perawatan dan pencegahan gingivitis selama kehamilan. Keadaan ini penting diketahui karena sangat menentukan perawatan yang akan dilakukan.
4. Tahap pemeliharaan, tahap ini dilakukan untuk mencegah kambuhnya penyakit periodontal setelah perawatan. Tindakan yang dilakukan adalah pemeliharaan kebersihan mulut di rumah dan pemeriksaan secara periodik kesehatan jaringan periodontal.
Sebagai tindakan pencegahan agar gingivitis selama masa kehamilan tidak terjadi, setiap ibu hamil harus memperhatikan kebersihan mulut di rumah atau pemeriksaan secara berkala oleh dokter gigi sehingga semua iritasi lokal selama kehamilan dapat terdeteksi lebih dini dan dapat dihilangkan secepat mungkin.
(drg. R. Ginandjar Aslama Maulid)***

selengkapnya......

Awas, Jamur di Kulit Bayi

Thursday, December 9, 2010


Walau tidak berakibat fatal, infeksi jamur ini sebaiknya segera diatasi. Sebab, kesehatan dan kebersihan tubuh bayi Anda jadi taruhannya.
Sebenarnya, infeksi jamur pada kulit bisa dialami oleh siapa saja, tanpa mengenal usia. Meski begitu, bayi biasanya relatif lebih rentan terinfeksi jamur ketimbang orang dewasa. Ini antara lain karena kulit bayi, terutama yang lahir kurang bulan (prematur), lebih tipis. Nggak heran kalau masih kurang kuat melindungi tubuh.
Bisa karena bakat
Timbulnya infeksi jamur ini bukan tanpa gejala. “Biasanya, gejala yang timbul berbeda-beda, tergantung pada lokasi terjadinya infeksi dan jamur penyebabnya. Misalnya, gejala infeksi jamur yang menyerang kepala tentu saja lain dengan yang menyerang kaki,” kata dr. Titi Lestari Sugito, Sp.KK, Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia , FKUI/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta .
Bahkan, dr. Titi melanjutkan, karena jamur yang jadi biang keladi infeksi beda-beda, maka gejala infeksi yang menyerang kepala si kecil bisa saja beberapa macam. Untuk gampangnya, jenis jamur yang sering menginfeksi kulit dapat dikelompokkan menjadi tiga (lihat boks “Kenali Jenis Jamurnya”).
Yang menarik adalah, faktor kerentanan bawaan atau bakat perlu pula jadi perhatian. Bukan apa-apa. Ada bayi/anak yang lebih mudah terinfeksi jamur ketimbang teman sebayanya. Para ahli menduga, ini ada hubungannya dengan jenis keringat si kecil. Mungkin saja, keringatnya lebih berlemak sehingga mudah kena infeksi kulit seperti panu.
Beda usia, beda gangguan
Yang pasti, infeksi jamur yang terjadi pada bayi dan anak tidak sama. Mana yang lebih sering menyerang bayi? Umumnya sih, infeksi jamur jenis candida. “Hanya saja, ini merupakan infeksi sekunder. Jadi, infeksi pada lipatan paha dan bokong si kecil timbul karena sebelumnya sudah ada eksim popok yang berlangsung agak lama. Sampai lebih dari 3 hari!
Eksim popok adalah radang kulit pada daerah yang tertutup popok, serta ditandai dengan ruam, gelembung atau lecet dan biasanya amat gatal. Nah, kulit yang lembap dan peradangan (kerusakan jaringan) akan mempermudah terjadinya infeksi jamur,” tutur dr. Titi.
Pada anak yang lebih besar, infeksi jamur jenis ini banyak terjadi pada anak yang bertubuh gemuk. Selain banyak lipatan di ketiak atau paha, si kecil kan sering berkeringat. Makanya, kulitnya sering lembap. “Bila anak tinggal di negara beriklim tropis (panas dan lembap), seperti Indonesia, wah.. penyakit kulitnya akan tumbuh dengan subur,” sambungnya.



Basmi dulu jamurnya
Penanganan infeksi jamur kulit memang tergantung pada penyebabnya. Cuma saja, jika ada ruam (bintil-bintil merah) pada kulit bayi, sebaiknya Anda segera membawanya ke dokter. Yang penting, Anda harus tahu dulu penyebab gangguan kulit si kecil. Gara-gara jamur atau bukan?
Bila si kecil hanya terkena eksim popok, biasanya dokter tidak perlu memberi obat antijamur. Kalaupun penyebab gangguannya benar-benar jamur, harus dicari tahu dulu jenisnya. “Penampakan infeksi suatu jamur kadang-kadang mirip dengan infeksi jamur lain. Jadi, penanganannya harus ekstra hati-hati. Jika sampai obatnya salah, penyakit si kecil tidak akan sembuh-sembuh,” ujar dr. Titi.
Dokter Titi mengingatkan, untuk mencegah agar penyakit kulit bayi Anda tidak kambuh lagi, faktor pendukungnya harus diperhatikan (lihat boks “Agar Tidak Kambuh Lagi” ).
Hati-hati, infeksi bisa meluas
Memang, infeksi jamur yang dibiarkan berlarut-larut tidak akan berakibat fatal pada si kecil. Infeksinya bisa meluas. Kalau sudah begini, proses penanganan bayi butuh biaya lebih banyak dan waktu yang lebih lama. “Padahal, normalnya, infeksi jamur candida sembuh dalam waktu seminggu. Tentu saja, ini ada syaratnya, yakni asal faktor-faktor pendukungnya diperhatikan,” ujar dr. Titi.
Bagaimana infeksi jamur lainnya? Umumnya, butuh waktu penanganan yang lebih lama lagi. Minimal 2 minggu.
Dewi Handajani
Kenali Jenis Jamurnya
• Candida
Penyakit kulit akibat infeksi ini disebut kandidiasis kulit. Lokasi terjadinya infeksi antara lain kulit (lipatan paha atau bokong), selaput lendir (mulut), dan kuku.
Jamur candida termasuk jamur yang menginfeksi daerah kulit yang banyak kelenjar lemaknya serta membutuhkan zat keratin (protein berserat) agar mampu menyerang dan hidup sebagai parasit. Nah, serangan jamur akan makin menjadi-jadi bila daya tahan tubuh si kecil sedang menurun.
Apa gejala-gejalanya? Sebelum terasa gatal, biasanya akan timbul ruam berwarna merah terang, agak basah, dan ada bintil-bintil kecil di sekitarnya. Nantinya, bintil-bintil kecil ini akan meluas dan menyatu dengan yang lain.
• Dermatofita
Penyakit kulit akibat infeksi jamur ini lazim disebut kurap. Dan, infeksi bisa terjadi di beberapa lokasi, seperti kuku, kulit kepala, lipatan paha, lipatan bokong, sela-sela jari kaki, dan tubuh.
Masalahnya, bila penyakit ini dibiarkan berlarut-larut, peradangan bisa mencapai jaringan yang lebih dalam disertai pembengkakan. Bila kurap terjadi pada kulit kepala, hati-hati ya. Sebab, bisa mengakibatkan kebotakan yang permanen.
Gejala-gejalanya adalah ruam-ruam berbentuk bulat atau bulat lonjong (mula-mula kecil, lalu melebar). Bahkan, beberapa ruam dapat menyatu menjadi bulatan besar. Kalaupun bagian tengah ruam sudah kering, sementara bagian luarnya masih basah, ini berarti ruam si kecil belum sembuh total. Selain itu, bercak-bercak berwarna gelap akibat pembentukan pigmen (zat warna) yang berlebihan biasanya akan terlihat di tengah ruam. Umumnya sih, gejala ini disertai gatal, terutama saat si kecil berkeringat.
• Pityrosporum orbiculare/ovale
Penyakit kulit akibat infeksi ini biasanya berupa bercak-bercak pada kulit dengan aneka warna. Yang cukup dikenal adalah panu.
Panu biasanya tampak seperti bercak-bercak bulat dan berwarna (putih, cokelat kehitaman atau merah). Biasanya terjadi di dada, bahu, punggung, ketiak, perut, serta muka. Masalahnya, bercak-bercak panu seringkali tertutup oleh sisik kering yang putih dan halus. Nah, bercak-bercak itu bisa melebar dan menyatu, sehingga terbentuklah bercak-bercak yang lebar dan tidak teratur bentuknya. Bukan hanya itu. Kulit yang terkena seringkali susah normal lagi. Kalaupun mungkin, biasanya butuh waktu yang lama sekali.
Panu tidak menimbulkan gejala dan juga tidak menular. Paling-paling, akan sedikit gatal. Yang pasti, panu senang sekali menyerang anak yang kulitnya berlemak dan sering berkeringat.
Agar Tidak Kambuh Lagi
• Jaga agar kulit si kecil selalu bersih dan tidak terlalu lama lembap . Kalau berkeringat, dibasuh dan dikeringkan. Jangan cuma mengelap keringat saja.
• Jaga kesehatan dan kebersihan tubuh . Misalnya, memandikan bayi secara teratur dan segera mengganti popoknya yang basah atau kotor.
• Hindari penggunaan pakaian yang ketat dan terbuat dari bahan yang tidak menyerap keringat . Pilihlah kaos kaki yang tidak terlalu rapat dan sepatu yang terbuka atau tidak sempit. Jadi, tetap ada sirkulasi udara.
• Pakailah bedak . Meski begitu, kulit yang akan ditaburi bedak harus dalam keadaan bersih dan kering sehingga dapat menyerap keringat.
(bid/berbagai sumber)


selengkapnya......

MEMILIH DOKTER KANDUNGAN (IDEAL)

Wednesday, December 8, 2010



Seideal apa pun, dokter yang dipilih harus bisa membuat Ibu hamil nyaman dan aman berada dalam penanganannya.
"Mbak, kalau mau periksa kandungan, enaknya ke dokter A. Orangnya baik, ramah, dan suka guyon. Tapi harus tahan antre, soalnya pasiennya banyak banget!"
"Mendingan dokter B saja. Dia banyak ngasih penjelasan. Apa yang kita tanya pasti dijawab lengkap dan mudah dimengerti. Wah, pokoknya memuaskan deh!"
"Kalau mau dokter yang asyik, pilih saja dokter C. Dia tergolong dokter senior, jadi sudah pengalaman banget. Selain itu, dia juga lumayan ganteng, lo!"
Begitulah komentar para ibu tentang sosok dokter spesialis kebidanan dan kandungan (obgin) yang pernah memeriksanya. Dari beberapa komentar singkat tersebut, ternyata memang setiap orang memiliki "selera" tersendiri. Walau demikian, masukan dan saran dari teman, kakak, saudara, dan lainnya boleh-boleh saja dijadikan bahan pertimbangan. Namun akhirnya, ibu sendirilah yang harus memutuskan hendak memeriksakan kehamilannya ke dokter yang mana.
Begitu banyak kriteria yang muncul mengenai sosok seorang dokter tentu tak terlepas dari persepsi atau penilaian ibu-ibu hamil yang pernah menjadi pasiennya. Akibatnya, bukan tidak mungkin Anda malah bingung, mau pilih dokter yang mana, ya?

SEJUMLAH KRITERIA
Sebagai pegangan, inilah yang bisa dijadikan pertimbangan kala memilih dokter kandungan dan kebidanan bagi kehamilan dan persalinan Anda:



* Jenis kelamin
Faktor jenis kelamin menjadi salah satu kriteria yang banyak dipilih, apakah dokter kandungan dan kebidanan tersebut perempuan atau pria. Alasan kenapa harus memilih dokter kandungan dan kebidanan berdasarkan jender ini tentu beragam. Contohnya, seorang ibu hamil merasa lebih nyaman jika diperiksa oleh dokter dengan jenis kelamin sama. Yang bersangkutan tidak perlu merasa risih atau sungkan ketika sang dokter melakukan proses pemeriksaan, terutama pemeriksaan dalam, karena sama-sama perempuan. Sebaliknya, ada juga yang lebih memilih diperiksa oleh dokter pria, karena mungkin ia merasa bisa curhat mengungkapkan keluhan-keluhan kehamilan dan merasa terlindungi.
* Penampilan dan pembawaan
Ada juga pasien yang mempertimbangkan penampilan fisik sebagai bahan pertimbangan yang cukup penting. Misalnya, sang dokter berparas tampan atau cantik, bersih, rapi dan wangi. Pasien merasa senang kalau diperiksa oleh dokter dengan sederet kriteria tadi.
Sebaliknya, ada juga ibu hamil yang sama sekali tak mempertimbangkan apakah si dokter ganteng atau cantik. Yang penting baginya, dokter tersebut haruslah ramah, murah senyum, tidak kaku dan melakukan pemeriksaan dengan santai.
Sikap luwes ini umumnya juga dikaitkan dengan kesediaan si dokter memberikan penjelasan memuaskan. Jika ibu merasa nyaman karenanya, tentu
saja pilihan yang dibuat berdasarkan penampilan dan pembawaan dokter menjadi sangat logis.

* Pengalaman praktik
Tak sedikit ibu hamil yang memilih dokter kandungan dan kebidanan berdasarkan pengalaman praktiknya. Dalam hal ini, yang menjadi incaran adalah para dokter senior dan berpraktik di beberapa RS kenamaan. Pilihan semacam ini memang bisa membuat pasien seperti Anda yang sedang hamil tak khawatir menggantungkan nasibnya di tangan dokter yang betul-betul pakar di bidangnya serta sudah banyak makan asam garam alias amat berpengalaman. Akan tetapi tak salah pula jika ada yang lebih senang memeriksakan diri ke dokter "yunior". Di mata pasiennya, dokter seperti ini dianggap lebih care , pengetahuannya lebih up to date, serta tenaganya masih full, dan keterampilannya sesuai dengan perkembangan dan punya banyak waktu (karena pasiennya belum banyak) saat konsultasi maupun kala harus membantu proses persalinan.

* Banyak-sedikitnya pasien
Jumlah pasien seorang dokter ternyata juga memberi kontribusi bagi banyak orang dalam memutuskan akan memilih dokter kandungan dan kebidanan yang mana. Banyaknya pasien dinilai sebagai poin plus si dokter. Bukankah itu berarti kualitas si dokter sudah diakui banyak orang? Risikonya, ibu harus rela berlama-lama menunggu giliran diperiksa oleh sang dokter "istimewa" ini. Jika tidak mau menunggu di antrean yang panjang, ibu bisa memilih dokter kandungan dan kebidanan yang pasiennya sedikit. Pertimbangannya, antrean yang terbatas sangat memungkinkan masing-masing pasien punya cukup waktu untuk berdialog atau mendapatkan penjelasan yang komprehensif. Kalau pasiennya seabreg, sulit bagi si dokter untuk punya banyak waktu dalam menyampaikan informasi panjang lebar pada semua pasiennya.

* Rekomendasi saudara atau teman
Memilih dokter kandungan dan kebidanan bisa semata-mata berdasarkan rekomendasi dari sanak famili atau teman. Dari merekalah, didapat gambaran kemampuan dan karakter dokter yang dimaksud. Kalau saat datang pertama kali ternyata benar sesuai dengan gambaran ideal, kemungkinan besar inilah pilihan yang cocok. Akan tetapi bila ternyata tak sesuai, boleh saja mencari masukan dari teman-teman atau sumber lain.

MEMBANGUN RASA SALING PERCAYA
Memang sama sekali tak mengherankan bila ibu hamil berbeda pendapat dalam menetapkan sejumlah kriteria atas dokter kandungan dan kebidanan. Yang utama pastilah ibu harus menaruh rasa percaya pada dokter pilihannya. Kepercayaan ini amat menentukan relasi dua arah antara dokter dan pasiennya. Rasa percaya memungkinkan seorang ibu mengutarakan segala keluhan seputar kehamilan yang dirasakannya. Begitu juga semua pertanyaan, hingga tak cuma menggelantung di benaknya. Secara timbal balik, mendapat kepercayaan dari pasiennya membuat si dokter mampu mengatasi segala kekhawatiran, keluhan, maupun gangguan kehamilan yang dialami pasiennya.
Seiring perjalanan waktu, pasien juga akan menilai sendiri bagaimana kepuasan ataupun tingkat pelayanan dokter yang menangani kondisi kehamilannya. Bisa saja baru sekali periksa, Anda langsung merasa cocok dengan dokter itu. Kalaupun tak merasa cocok, hak Anda untuk berganti dokter hingga akhirnya menemukan yang dianggap paling cocok. Prinsipnya sih, semua dokter akan memberi pelayanan maksimal dan terbaik bagi para pasiennya. Sementara soal kepuasan, setiap pasien bisa saja memiliki kriteria penilaian tersendiri.
Dalam sehari umumnya seorang dokter kandungan dan kebidanan memiliki kemampuan yang berbeda dalam memeriksa pasien. Ada yang mampu memeriksa 20 pasien, meski ada juga yang mencapai 40-60 pasien! Namun seberapa banyak sebetulnya tak masalah asalkan dokter yang bersangkutan tetap mampu memberi pelayanan prima bagi setiap pasiennya. Tapi ingat, bagaimanapun juga dokter adalah manusia biasa yang memiliki keterbatasan tenaga dan butuh istirahat. Masalahnya, pasien sendiri yang kadang ngotot ingin ditangani oleh dokter tersebut meskipun harus rela antre berjam-jam lamanya.

TUNJUKKAN PROFESIONALISME
Kalau dipikir-pikir, tak ada kriteria yang jelas dan serbapasti dalam memilih dokter yang pas dan cocok alias ideal. Yang terpenting, pertimbangkan faktor profesionalisme si dokter yang bisa diamati dari hal-hal berikut:

* Terbuka
Dokter yang profesional adalah sosok yang terbuka pada pasiennya. Dengan kata lain, dia mau memberikan berbagai informasi yang dibutuhkan ibu hamil, entah itu diminta ataupun tidak. Dokter juga mampu memberikan penjelasan dengan baik dan benar. Contohnya tentang kehamilan maupun risiko yang mungkin terjadi pada saat kehamilan yang dialami ibu dan sebagainya. Dengan kata lain tak ada keterangan yang sengaja ditutup-tutupi sehingga pasien tak tahu apa kendala yang dialaminya.

* Bersedia mendengarkan pasien
Selain terbuka memberikan berbagai keterangan, dokter juga mau mendengarkan keluhan dan menanggapi pertanyaan pasiennya. Dengan kata lain, komunikasi yang terjalin tak berlangsung satu arah atau sepihak saja. Dokter tak hanya memberikan instruksi, tapi alangkah baiknya menampung dan memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi pasien.

* Punya waktu cukup
Agar dapat memberikan informasi yang lengkap dan bisa mendengarkan keluhan pasiennya, tentunya dokter butuh waktu yang cukup. Memang persoalan waktu adalah sesuatu yang relatif. Artinya, ada yang merasa perlu punya waktu panjang, tapi ada juga yang merasa cukup beberapa menit saja untuk melayani pasien. Pilihan terpulang kembali pada kebutuhan si ibu hamil.

RENCANA PERSALINAN
Selain mempertimbangkan dan memilih dokter yang ideal, hal penting lainnya adalah memilih tempat bersalin. Ada berbagai alternatif, apakah mau melahirkan di rumah bersalin, rumah sakit bersalin, rumah sakit ibu dan anak, atau rumah sakit umum. Berikut beberapa faktor yang patut dipertimbangkan:

* Fasilitas
Perhatikan fasilitas yang disediakan tempat bersalin tersebut, apakah tergolong lengkap atau tidak. Jangan lupa, ibu melahirkan bukan cuma menjalani proses melahirkan lalu selesai begitu saja. Namun, adakalanya terjadi komplikasi atau kendala lain, seperti perdarahan berat dan lain sebagainya. Kondisi seperti ini tentu saja membutuhkan tempat bersalin yang menyediakan sarana dan prasarana yang memadai seperti ruang kamar operasi untuk melakukan operasi maupun ruang ICU (Intensive Care Unit). Belum lagi kalau ternyata si bayi yang juga memerlukan perwatan yang lebih intensif seperti di ruang NICU (Neonatal Intensive Care Unit). Hal ini perlu menjadi bahan pertimbangan karena di sini waktu sangat berati. Bayangkan, dalam kondisi kritis, ibu melahirkan dan bayinya harus dirujuk ke rumah sakit lain. Keadaan akan menjadi berbeda kalau di sana tersedia sarana yang lengkap hingga dapat segera mendapat pertolongan.

* Pelayanan
Penting juga adalah pelayanan para petugas kesehatan, baik itu perawat, bidan maupun dokter. Suasana pelayanan yang ramah dan menyenangkan secara psikologis pastilah membuat ibu merasa tenang, nyaman dan aman.

Pertimbangan pemilihan tempat bersalin ini disesuaikan dengan kondisi kehamilan si ibu apakah memunyai risiko tidak, sesuai dengan hasil pemeriksaan dokternya.
PLUS MINUS BIDAN DAN DOKTER

Selain dokter spesialis kebidanan dan kandungan, tenaga kesehatan lain yang juga dapat memeriksa kehamilan adalah:

* Bidan
Bidan bertugas memeriksa kehamilan ibu hamil sampai membantu proses melahirkan. Namun, jika bidan menemukan ada kelainan, semisal terjadinya gangguan pada kehamilan ibu tentu akan dirujuk pada dokter kandungan dan kebidanan untuk diperiksa dan ditangani lebih lanjut.

* Dokter Umum
Di pelosok/daerah terpencil dimana tak terdapat bidan, apalagi dokter kandungan dan kebidanan, dokter umum dapat saja melakukan pemeriksaan kehamilan. Namun, di perkotaan yang sarananya banyak, pelayanan haruslah sesuai dengan bidang keahliannya.

Hilman Hilmansyah.
Foto: Ferdi/nakita

selengkapnya......

Cuti Melahirkan dan Memberi ASI Eksklusif

Tuesday, December 7, 2010


SALAH satu dampak kehidupan modern adalah pada pengaturan peran dalam keluarga. Dahulu, pengaturan peran adalah ayah sebagai kepala keluarga yang bertugas antara lain memimpin keluarga dan mencari nafkah, ibu bertanggung jawab untuk urusan dalam rumah, serta anak-anak sebagai anggota keluarga yang disiapkan untuk berkembang di masa depan.KEHIDUPAN modern sedikit menggeser pengaturan tersebut. Kini, para ibu dituntut untuk tidak berperan dalam urusan domestik belaka, tetapi juga urusan di luar rumah, seperti bekerja, tanpa melupakan peran keibuan yang tak tergantikan, yaitu hamil, melahirkan, dan menyusui.



Dalam suatu keluarga, kelahiran anak membuat ritme kehidupan sehari-hari yang sebelumnya sudah berlangsung tak dapat dipertahankan apa adanya. Harus ada strategi khusus dan beberapa kompromi agar segalanya dapat berjalan baik. Dalam hal ini, untuk kepentingan ibu hamil dan melahirkan, pemerintah memberikan kelonggaran berupa cuti hamil dan melahirkan selama tiga bulan yang biasanya mulai diambil pada masa akhir kehamilan kira-kira 1,5 bulan sebelum melahirkan sampai kira-kira 1,5 bulan sesudah melahirkan. Setelah cuti selesai, diharapkan ibu bersangkutan dapat kembali bekerja dan beraktivitas seperti biasanya. Aturan ini juga dianut lembaga-lembaga swasta di Indonesia.


 Mari kita evaluasi lagi tentang cuti tiga bulan tersebut.
Untuk seorang perempuan yang melahirkan, cuti itu sudah memadai. Kondisi fisik sesudah melahirkan bahkan sudah dapat pulih jauh sebelum tiga bulan. Jadi, jika cuti tersebut didasarkan pada pemulihan kondisi fisik ibu, jelas waktu tersebut cukup. Namun, bagaimana jika ditinjau dari bayi yang baru dilahirkan?
Bayi yang baru lahir menuntut perhatian ekstra besar dan perawatan yang hati-hati. Untuk keperluan nutrisinya, Organisasi Kesehatan Dunia merekomendasikan agar bayi baru lahir mendapat ASI eksklusif (tanpa tambahan apa-apa) selama enam bulan. ASI atau air susu ibu adalah nutrisi terbaik bagi bayi dengan kandungan gizi paling sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal. Dalam tulisannya yang terdapat pada situs Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, Rebecca D Williams menyebutkan ASI mengandung sedikitnya 100 macam zat yang tidak terdapat dalam susu formula.
Sekitar 80 persen sel penyusun ASI adalah sel makrofag, yaitu sel yang mampu membunuh bakteri, fungi, dan virus. Untuk perkembangan kecerdasan, ASI mengandung berbagai nutrisi paling tepat untuk mendukung perkembangan kecerdasan bayi. Selain semua yang telah disebutkan di atas, memperoleh ASI merupakan hak asasi setiap bayi sebagaimana Konvensi Hak-hak Anak tahun 1990 telah menegaskan bahwa tumbuh kembang secara optimal merupakan salah satu hak anak.


Tak ada jadwal khusus yang bisa diterapkan untuk pemberian ASI pada bayi. Artinya, ibu harus siap setiap saat bayi membutuhkan ASI. Akibatnya, jika ibu diharuskan kembali bekerja penuh sebelum bayi berusia enam bulan, pemberian ASI eksklusif ini tidak bisa berjalan sebagaimana seharusnya.
Jika para ibu ingin mempertahankan pemberian ASI eksklusif pada bayi selama enam bulan, setidaknya ada dua pilihan yang dapat digunakan. Pertama, mengambil kerja paruh waktu sesudah masa cuti tiga bulan selesai. Artinya, ibu tetap dapat beraktivitas di luar rumah dan memperoleh penghasilan dengan baik, tetapi masih sempat menyisakan waktu untuk bayi. Untuk berjaga-jaga jika bayi membutuhkan ASI saat ibu tak ada di rumah, ASI dapat dipompa keluar dan disimpan dalam botol untuk selanjutnya diberikan kepada bayi.
Namun, ini bukan cara yang bisa diterapkan begitu saja. Selain tidak mudah untuk memompa ASI, ibu yang bersangkutan harus ketat mengatur dietnya agar produksi ASI-nya melimpah sehingga bisa dipompa ke luar. Ambil rata-rata bayi 2-3 bulan dengan berat badan rata-rata 5,5 kilogram membutuhkan minum sebanyak 700-800 mililiter (ml) per hari. Jika ibu meninggalkan rumah rata-rata enam jam per hari, maka ia harus memompa ASI sekitar 400 ml mengingat jadwal pemberian ASI adalah sesuka bayi atau kapan saja.
Ini bukan tugas mudah, tetapi setidaknya lebih baik daripada tidak ada pilihan sama sekali. Jika ibu harus tetap bekerja seperti biasa (artinya meninggalkan rumah seharian penuh), maka tugas memompa ASI menjadi jauh lebih berat.
 

Kondisi fisik dan mental yang lelah karena harus bekerja sepanjang hari dan terjebak macet dalam perjalanan pergi pulang kantor ditambah diet yang kurang memadai jelas berakibat pada kelancaran produksi ASI. Jangankan untuk dipompa, pemberian ASI secara langsung saja sudah semakin sulit dipertahankan.
Pilihan kedua adalah cuti hamil diberikan selama enam bulan. Memang, jangka waktu cuti ini bisa saja mula-mula dianggap terlalu lama oleh beberapa pihak, terutama pemberi kerja. Namun, jika kita berpikir ke depan, ke generasi yang akan datang, harga yang dibayarkan pada cuti enam bulan ini akan sepadan.
Selama enam bulan pertama dalam kehidupannya, bayi mendapat perawatan langsung dari tangan ibu yang telah melahirkannya. Ibu pulalah orang yang paling dapat memahami bahwa bayi mempunyai hak-hak yang harus dihargai secara utuh, tanpa dibebani kewajiban apa pun, termasuk kewajiban bersikap manis, menurut, dan tidak rewel.
Setelah usianya hampir enam bulan, saat bayi barangkali sudah dapat duduk dan interaksinya dengan lingkungan sekelilingnya juga semakin baik dan berkembang, ibu bisa bersiap-siap beraktivitas kembali seperti semula. Bandingkan jika cuti hamil dan melahirkan hanya selama tiga bulan. Dalam usia belum dua bulan bayi dipaksakan siap ditinggal ibunya sepanjang hari. Mungkin bayi dengan terpaksa harus dititipkan kepada orang lain-pembantu, pengasuh, baby sitter-yang kadang-kadang bahkan belum kita kenal dengan baik.
PEMBERIAN ASI eksklusif dari berbagai segi akan sangat menguntungkan. Selain bagi bayi, ASI bagi ibu dapat mengurangi risiko perdarahan setelah melahirkan, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kehamilan, dan mengurangi risiko terkena kanker payudara. Lebih daripada itu dari sudut pandang psikologis, ASI adalah sarana pendekat hubungan ibu dan bayi paling efektif.
Kedua opsi tersebut, baik kerja paruh waktu maupun cuti enam bulan, memerlukan landasan hukum agar ibu tidak perlu bergantung pada kemurahan hati atasan untuk mengambil cuti atau memilih kerja paruh waktu selama beberapa saat sesudah melahirkan.
 

Jika dibandingkan dengan negara-negara lain, kita jelas tertinggal jauh. Di Inggris ibu yang hamil dan melahirkan bisa mendapatkan cuti 40 minggu, yang diambil mulai 11 minggu sebelum hari perkiraan lahir sampai 29 minggu setelah melahirkan. Artinya, mungkin sekali bagi ibu di sana untuk memberikan ASI eksklusif bagi bayinya. Contoh lain, di Denmark, ibu bisa mengambil cuti empat atau delapan minggu sebelum melahirkan dan 14 minggu sesudah melahirkan plus 10 minggu cuti untuk merawat bayi.
Ironis sekali jika melihat kenyataan di Indonesia. Kampanye pemberian ASI eksklusif selama enam bulan tengah mulai digalakkan dan informasi tentang manfaat ASI eksklusif disebarluaskan merata di tengah masyarakat, bahkan pemerintah menetapkan Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu (PP-ASI) sebagai program nasional. Tetapi, pada kenyataannya tidak ada dukungan yang membuat program ini tidak mustahil dilaksanakan bagi ibu bekerja. Jadi, penyebarluasan informasi bisa saja berhasil baik, tetapi hanya sebatas informasi yang sulit sekali diwujudkan sebagai tindakan nyata.
Selayaknya, mempersiapkan generasi yang tangguh dan cerdas di masa depan adalah tanggung jawab semua pihak. Pemberian ASI eksklusif, bagi bangsa dan negara, berarti menjamin ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan.
Akida M Widad Ibu yang Menjadi Pengajar pada Jurusan Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Surakarta

selengkapnya......
 
 
 

About Me

Total Pageviews