Siap-Siap Cuti Melahirkan

Wednesday, November 24, 2010


Saatnya Anda meninggalkan pekerjaan sementara waktu untuk melahirkan si buah hati. Anda perlu melakukan persiapan dengan seksama agar tugas tidak terbengkalai saat Anda tak bekerja.
Cuti melahirkan adalah waktu bagi ibu untuk berhenti dalam jangka waktu tertentu dari pekerjaan karena melahirkan. Umumnya perusahaan menetapkan waktu selama tiga bulan untuk cuti melahirkan. Realisasinya pun beragam. Ada perusahaan yang menetapkan cuti melahirkan satu bulan sebelum melahirkan dan dua bulan sesudah melahirkan. Ada pula yang menetapkan peraturan cukup longgar, misalnya saja karyawati boleh mengambil cuti sejak satu minggu sebelum melahirkan.
Kapan waktu paling tepat?
Kapan waktu tepat mulai cuti melahirkan? Sebenarnya tidak ada istilah “waktu yang paling tepat” untuk cuti melahirkan. Semua tergantung pada kondisi kehamilan dan kekuatan Anda menjalani kehamilan di bulan terakhir, juga tuntutan pekerjaan. Anda hanya perlu memantau kondisi kehamilan Anda untuk menentukan kapan Anda siap cuti. Jika dokter kandungan menyarankan Anda menjalani istirahat total dua bulan sebelum melahirkan, Anda perlu mencari tahu peraturan perusahaan tentang cuti yang tidak dibayar.
Meski saat melahirkan bukan hal yang sepele, tetapi pekerjaan kantor pun tetap harus diselesaikan. Bikin daftar pekerjaan apa saja yang harus Anda selesaikan dan pekerjaan-pekerjaan yang sedang dalam proses Anda selesaikan. Kemudian, komunikasikan hal ini dengan teman-teman satu tim dan atasan Anda.
Pekerjaan selesai, pendelegasian lancar

Hal penting yang perlu Anda pikirkan sebelum Anda meninggalkan kantor adalah pekerjaan Anda tidak akan terbengkalai saat Anda tidak ada. Masalah pendelegasian mungkin saja bukan urusan Anda. Namun Anda perlu punya niat baik untuk membantu memudahkan atasan mendelegasikan pekerjaan Anda pada rekan kerja Anda. Dengan begitu rekan kerja Anda pun tidak mengalami kesulitan saat menggantikan tugas Anda.
Hilangkan pikiran bahwa Anda dapat sekali-sekali mengunjungi kantor Anda untuk menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai. Sebab setelah melahirkan, fisik Anda akan sangat letih. Apalagi, dengan hadirnya si bayi baru. Sehingga walaupun cuti dari pekerjaan, belum tentu Anda bisa cukup istirahat. Emosi Anda pun akan sangat berbeda setelah si kecil lahir. Keinginan Anda untuk sekali-sekali meninggalkan si kecil sirna, karena ia begitu bergantung pada Anda.
Pada saat Anda meninggalkan kantor, pastikan bahwa pekerjaan yang Anda tangani selesai. Atau, kalau pekerjaan belum selesai, pastikan bahwa pengganti Anda dapat melakukannya dengan lancar. Tinggalkan kantor Anda dengan percaya diri, agar Anda dapat menyambut hadirnya si kecil dengan hati yang lapang.
(Immanuella F.Rachmani)

0 komentar:

Post a Comment

 
 
 

About Me

Total Pageviews